Baru-baru ini netizen heboh dengan foto unggahan di Media sosial mengenai Komodo yang berhadap-hadapan dengan truk proyek.
Pada sebuah unggahan foto yang ramai di akun media sosial itu terlihat Komodo besar cuma berada dalam jarak beberapa meter dari bagian depan truk yang sedang berjalan. Truk proyek itu merupakan salah satu bagian dari proyek pembangunan geopark “Jurassic Park“.
Jurassic Park merupakan salah satu box office film Hollywood yang menceritakan tentang pulau terpencil yang masih terdapat kehidupan pra sejarah dinosaurus yang dibuat khusus untuk penelitian dan wisata edukasi dinosaurus.
Terlepas dari polemik yang ada, nggak salah kalau kita mengenal lebih jauh mengenai Pulau Komodo Jurassic Park yang diambil dari money.kompas.com
5 Zona di Pulau Rinca, Jurassic Park Komodo
Salah satu kawasan yang nantinya akan diubah secara signifikan yaitu Pulau Rinca yang berada di Kabupaten Manggarai Barat. Pulau habitat asli reptil besar ini akan di ubah secara masif oleh pemerintah bersama investor swasta yang akan dijadikan destinasi wisata khusus.
Menurut Pemerintah proyek-proyek yang sedang dilakukan di TN Komodo tersebut tetap memprioritaskan aspek ekologi berkelanjutan untuk spesies komodo juga dampak sosial bagi penduduk disekitar.
Nantinya Waterfront Labuan Bajo akan dibuat menjadi 5 zona. Zona tersebut dibagi menjadi Zona A, B, C, D. E. Zona A akan dbangun promenade atau zona khusus pejalan kaki yang dilengkapi dengan fasilitas nyaman, taman-taman rindang, toko dan kios, juga menara pandang akan dibangun di Bukit Pramuka.
Penataan Zona B Pulau Komodo Jurassic Park meliputi penataan ruang-ruang terbuka yang bertema “Tangga Bajo”. Zona ini nantinya bisa diakses publik seperti masyarakat lokal, nelayan, dan warga kampung pesisir. Nantinya juga akan dibangun panggung-panggung terbuka supaya masyarakat dan wisatawan bisa menyatu untuk menikmati pertunjukan seni dan atraksi tradisional.
Untuk Zona C penataan Dermaga akan dilakukan. Zona ini berada di kawasan sekitar Pelabuhan Petikemas Bajo yang nantinya akan direlokasi ke wilayah Wae Klambu. Penataan ini dikerjakan dengan cara memperlebar ruang publik supaya lebih menjorok ke laut dan juga akan dibangun sculpture dan fasilitas ruang tunggu, kantor pengelola, pusat informasi, serta plaza festival.
Pada saat ini pesisir pantai tersebut menjadi tempat bersandar kapal-kapal wisata berbagai jenis, pinisi ataupun yacht, yang berasal dari luar dan dalam negeri.
Untuk area komersial akan dilokasikan di Zona D. Zona ini merupakan area komersial yang disebut juga dengan kawasan Pantai Marina yang akan dikelola oleh ASDP Kementerian BUMN. Pada lokasi zona ini nantinya akan dilakukan penyelarasan trotoar dengan desain yang mirip di sepanjang Jalan Soekarno-Hatta Bawah.
Kawasan kuliner akan menjadi prioritas penataan di Zona E. Kawasan wisata kuliner Kampung Ujung ini para pelancong bisa menikmati beragam olahan seafood lezat di tepi pantai dengan pemandangan yang cocok untuk spot swafoto.
Artikel Terkait : Tempat Camping di Purwakarta, Dari Sepedaan Sampai Wifi Gratis
Masih Butuh Info ? Klik Artikel Terkait Yang Ada di Bawah Ini :