Pada beragam forum diskusi tentang saham kadang muncul istilah scalper dan scalping, lalu apa arti scalper saham itu sendiri?
Diambil dari situs bigalpha.id, pada dasarnya scalping ialah salah satu strategi untuk jual beli saham yang membeli saham kemudian menjualnya hanya dalam waktu yang sangat singkat (bisa dalam hitungan menit, jam, atau satu hari yang sama).
Untuk para trader, strategi trading seperti ini disebut sebagai scalper. Scalping ialah salah satu tipe trading yang ada dalam jual beli saham seperti swing trading atau day trading.
Apa Yang Di Incar Scalper Saham?
Apa yang diincar oleh scalper ini? Pada dasarnya sama dengan para pelaku pasar saham lainnya, scalper juga mencari cuan atau keuntungan maksimal dari jual beli saham. Namun bedanya, ada strategi yang dilakukan para scalper saham ini. Scalper biasanya menetapkan suatu target prosentase keuntungan tertentu dari suatu saham yang dibelinya.
Sebagai contoh, seorang scalper menetapkan target persentase keuntungan yaitu 1,5% dari setiap saham yang dibelinya di pada hari itu. Dan jumlah saham yang dibelinya biasanya hanya satu atau lebih pada setiap harinya.
Jika target cuan 1,5% tersebut sudah dicapainya, maka para scalper ini sudah mengantongi keuntungan saham dan langsung menjualnya segera mungkin.
Mungkin saja seorang scalper akan membeli lagi saham yang sama atau yang saham lain yang diperkirakan akan memberikan keuntungan lebih.
Rencana Jual Beli Yang Matang
Sebagian scalper punya rencana jual beli saham (trading plan) setiap hari yang telah diperhitungkan sebelumnya. Trading plan itu biasanya meliputi saham yang sudah diincarnya. Kemudian target harga minimal yang ingin dicapai agar cuan didapat sampai exit plan atau target harga dimana scalper perlu melakukan cut loss.
Dari rencana tersebut, scalper bisa merencanakan sebesar apa keuntungan minimal nantinya yang akan diraih dan langkah antisipasi jika mengalami kerugian.
Lalu mengapa scalper menetapkan target cut loss? Karena harga saham yang fluktuatif dan tidak selalu naik sesuai dengan prediksi, bisa jadi langsung terjun bebas.
Target untuk menjual saham ketika rugi tersebut biasanya dilakukan sebagai bagian dari antisipasi mencegah kerugian yang lebih besar.
Ketika melakukan operasinal sehari-harinya, para scalper saham ini biasanya memakai analisis teknikal dalam pemilihan saham dan memproyeksikan pergerakan harga. Walau ada juga yang melakukan transaksi berdasarkan informasi dari berbagai pihak seperti teman, forum saham, perusahaan sekuritas dan sebagainya.
Fenomena Scalping
Kegiatan scalping ini banyak terjadi di berbagai bursa dunia, salah satunya Indonesia. Di Indonesia, para scalper biasanya telah bersiap sejak sebelum perdagangan saham dibuka pada pukul 09.00 WIB dan langsung gas melakukan jual beli.
Untuk sebagian scalper, ukuran detik per detik sangat berharga. Sejak pagi hari mata para scalper akan tertuju kepada layar trading untuk memantau pergerakan harga-harga saham yang berwarna merah atau hijau.
Scalper juga telah menjadi sumber mata pencarian atau pekerjaan tetap untuk sebagian orang. Dengan kedisplinan, konsistensi dan kemampuan analisa yang tepat merupakan kunci kesuksesan dari scalper saham.
Setiap harinya para scalper aktif ini akan mempersiapkan trading plan sehari sebelum perdagangan, melakukan transaksi dan setelah pasar tutup pada sore hari, mereka akan trading yang mereka lakukan hari itu seperti keuntungan atau kerugian. Kemudian pada malam harinya, mereka akan mempersiapkan trading plan lagi untuk esok hari dan begitu seterusnya.
Untuk pekerja tetap yang melakukan trading pada waktu luang saja, metode scalping saham ini tidak cocok. Karena scalping harus menghabiskan banyak waktu untuk terus memantau pergerakan harga saham. Metode lain yang bisa dipertimbangkan untuk karyawan tetap ialah swing trading dan value investing.
Baca Juga : Kenali Cara Mendapatkan Uang dari Internet Tanpa Paypal