Jenis ikan lele budidaya – Siapa yang tidak tahu ikan lele? Biasanya banyak dijual di pasar juga sebagai hidangan kuliner yang lezat yaitu pecel lele. Karena populernya makanan ini, maka permintaan akan beragam jenis ikan lele juga tinggi. Budidaya Ikan lele tentu merupakan salah satu hal bisa memberikan keuntungan ekonomis jika dikelola dengan benar.
Ikan lele ialah salah satu jenis ikan air tawar yang bisa hidup pada kepadatan populasi yang tinggi. Selain itu juga ikan lele sangat tahan akan keadaan air yang ekstrem dan berubah-ubah. Untuk konversi makanan ikan lele, ikan ini mempunyai tingkat konversi yang baik dan mudah untuk berkembang. Oleh karena itu, memelihara ikan lele saat ini merupakan pilihan usaha yang bisa diandalkan.
Akan tetapi, pembudidayaan ikan lele ada resikonya. Ikan lele merupakan jenis ikan yang spesial karena sifat nokturnal dan kanibalnya. Dengan begitu, budidaya ikan lele tetap punya risiko akan gagal panen jika tak dilakukan dengan benar dan teliti.
5 Jenis Ikan Lele Cocok Untuk Budidaya
Adanya data statistik yang dirilis oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), produksi ikan lele di pada 2020 di Tanah Air mencapai 347.511 ton. Tidak bisa diingkari lagi bila ikan lele ialah salah satu komoditas favorit konsumen di Indonesia. Di bawah ini ialah beberapa jenis ikan lele yang cocok untuk dibudidayakan.
1. Lele Dumbo
Jenis Ikan Lele yang pertama ialah Ikan lele dumbo. Ikan ini ialah hasil silang antara lele Taiwan dan lele Afrika. Pertama kali dibudidayakan di Indonesia di tahun 1985. Ketika itu, pemerintah sangat gencar untuk budi daya lele dumbo ini untuk meningkatkan tingkat budidaya lele di Tanah Air agar lebih menguntungkan secara ekonomis.
Jika dibandingkan dengan ikan lele lokal, maka ikan lele dumbo memang dikenal lebih cepat besar. Lele dumbo cuma butuh sekitar 2-3 bulan saja untuk bisa menyamai ukuran lele lokal yang punya masa panen rata-rata 1 tahun.
2. Lele Mutiara
klasifikasi ikan lele yang kedua ialah Lele Mutiara. Lele Mutiara ialah singkatan dari Lele Mutu Tinggi Tiada Tara dan merupakan hasil dari kawin silang lele Mesir, Phyton, Sangkuriang, dan Dumbo. Ikan yang dinamai mutiara ini karena punya laju pertumbuhan 10-40% lebih baik jika dibandingkan dengan jenis lele yang lainnya. Selain itu juag, lele mutiara memiliki masa pertumbuhan yang lebih cepat pada kisaran 40-80 hari, tergantung dengan berapa padat tebar benih yang ada di kolam.
Lele mutiara ialah salah satu ikan yang punya angka ketahanan hidup yang baik. Bila dengan proses pembibitan sendiri, maka angka panen bibit yang akan didapat dari indukan lele mutiara rata-rata mencapai 90%.
3. Lele Lokal
Di Indonesia, terdapat 3 jenis lele lokal, yakni lele hitam, lele putih, dan lele merah. Di antara ketiga jenis ikan lele tersebut, hanya ikan lele hitam yang bisa dikonsumsi, sedangkan untuk ikan lele putih dan merah biasanya dibudidayakan untuk ikan hias.
Sebelum ikan lele dumbo masuk ke Indonesia, masyarakat Indonesia sudah lebih dulu mengenal ikan lele lokal untuk dikonsumsi. Ikan lele lokal pmnya ukuran tubuh yang lebih kecil jika dibandingkan lele dumbo, berwarna lebih hitam kehijauan, juga punya patil beracun pada kedua pangkal sirip dadanya.
Jika tersengat patilnya, maka dapat membunuh hewan dan demam serta bengkak pada manusia. Selain dari pada itu, patil lele lokal juga berfungsi sebagai “kaki” saat berjalan di darat. Sehingga ikan lele lokal juga dikenal dengan nama Walking Catfish.
4. Lele Phyton
Ikan lele phyton ialah hasil kawin silang dari lele dumbo lokal dan lele Thailand. Lele phyton memiliki kulit berlendir dan punya kandungan pigmen hitam. Bermulut lebar, serta lele phyton dapat memakan ikan lain atau bangkai yang ada di kolam budidaya. Ikan lele phyton ini punya 8 kumis yang ada di sekeliling mulut, bersirip tunggal di punggung, ekor, & dubur, juga sirip yang berpasangan pada area dada dan perut.
5. Lele Sangkuriang
Ikan Lele sangkuriang ialah jenis ikan lele yang sering dibudidayakan terakhir. Ikan ini ialah ikan lele yang asalnya dari indukan lele dumbo yang asli dikawin silang sengan ikan lele dumbo betina generasi kedua (F2) kemudian lele dumbo jantan generasi keenam (F6).
Nama Sangkuriang berasal dari lokasi hasil penelitian Balai Riset Perikanan Budidaya Air Tawar yang terletak ada di Bogor, Jawa Barat dimana ikan jenis ini dihasilkan di tahun 2004. Lele sangkuriang merupakan varian lele yang dikawin silangkan karena beragam keluhan dari para iembudidaya ikan akan kualitas lele dumbo yang semakin menurun hasilnya.