Saya masih ingat ketika kecil di jalan raya masih banyak bersliweran tukang roti dengan gerobaknya yang khas. Salah satunya ialah Roti Tan Ek Tjoan yang legendaris. Namun saat ini Roti ini hanya bisa dijumpai terbatas dibilangan Jakarta (Cikini), Bogor dan Ciputat.
Saat ini kamu sudah tidak bisa lagi menjumpai Roti Tan Ek Tjoan dibilangan Cikini, Jakarta Pusat. Dulu disana terdapat bangunan toko lama yang menjual roti Tan Ek Tjoan. Produsen roti tertua di DKI ini sangat masyhur karena resep-resep rotinya yang lezat dari zaman Hindia-Belanda.
Berdiri Tahun 1921
Ternyata roti Tan Ek Tjoan ini berdiri tahun 1921 dan awalnya hanya menjual roti empuknya ini kepada orang-orang Belanda saja. Dengan berjalannya waktu, Tan Ek Tjoan menambah jumlah produk untuk dijual ke berbagai kalangan.
Tan Ek Tjoan dan Phoa Lin memulai usaha rotinya di rumah mereka yang kecil di sekitar Surya Kencana, Bogor pada tahun 1921. Saat ini kedai Tan Ek Tjoan yang berlokasi di Cikini terpaksa harus gulung tikar pada 2015 lalu dan pindah lokasi ke Ciputat dan BSD, namun untuk Tan Ek Tjoan Bogor masih berlokasi di tempat yang sama.
Roti Sebagai Alat Interaksi
Pada zaman penjajahan, terdapat tiga ras yang tersekat yaitu Pribumi, Tionghoa dan Belanda. Ketiga ras ini tersekat dalam batasan ras, sosial dan ekonomi.
Produsen roti ini merupakan produsen makanan pokok hanya untuk warga Belanda dan varian roti Tan Ek Tjoan juga sedikit. Dulu cuma ada roti gambang saja dengan tekstur yang lembut didalam dan keras diluar dan diproduksi untuk makanan sehari-hari warga Belanda yang ada di Bogor.
Roti gambang dibuat dari inspirasi bilah-bilah gambang kesenian gambang kromong yang pada dasarnya ialah perpaduan dari budaya Betawi dan Tionghoa.
Dengan adanya interaksi antara penjual roti yang notabene ialah warga pribumi dengan menjajakan roti di atas gerobak dorong, mennstimulasi adanya interaksi antara warga Belanda, Tionghoa dan Pribumi yang saat itu membeli roti Tan Ek Tjoan ini. Dengan seiring berjalannya waktu, hal ini membangun sebuah keterikatan dan interaksi sosial yang akhirnya mendorong kedamaian diantara ketiga ras tersebut.
Lambat laun produk lain mulai diproduksi seperti roti bimbam yang mempunyai tekstur lembut, roti buaya dan banyak lagi.
Sebagai makanan yang diadopsi dari Eropa, roti sudah menjadi salah satu makan pokok rakyat Indonesia. Nah kalau kamu nggak mau ketinggalan trend kuliner yang mungkin saja hilang, ayo cobain roti Tan Ek Tjoan!
Baca Juga : Ini Artinya Roti Buaya dan Dodol Betawi di Tradisi Hantaran Nikah Betawi